Pada hari ini,
bertepatan dengan peringatan berdirinya Partai Hanura yang ke-VI, kita tidak
merayakannya di gedung megah atau dengan menggelar seminar dan acara seremonial
lainnya. Saya sudah menginstruksikan untuk melakukan acara sederhana di Makam
Pahlawan di seluruh pelosok Nusantara, dimana Partai HANURA berada. Tujuan
utama adalah mengingatkan kembali kepada seluruh bangsa Indonesia, khususnya
seluruh kader Partai Hanura, bahwa kemerdekaan yang kita nikmati ini bukan
sesuatu yang jatuh dari langit, namun atas pengorbanan para pahlawan bangsa.
Mereka telah memberikan segenap jiwa dan raganya sebagai tumbal kemerdekaan.
Tugas kita hanya tinggal melanjutkan perjuangan tersebut, yang tidak seberat
tatkala mereka melawan penjajahan. Namun ternyata tugas itu belum dapat kita
laksanakan dengan sebaik-baiknya. Bangsa yang besar ini masih sering
dilecehkan, dihina, dipermainkan oleh bangsa lain. Diantara kita juga masih
saling menindas, memaki, menghina bahkan bertengkar satu sama lain. Kekuatan
utama sebagai bangsa, yakni kebersamaan memudar tanpa kita sadari.
Itu
semua terjadi karena kita telah kehilangan kompas kebenaran, kita kehilangan
kemuliaan sebagai bangsa yang agamis, kita tidak lagi menggunakan pertimbangan
hati nurani, yang secara kodrati merupakan sumber kekuatan akhlak dan moral.
Yang muncul adalah nafsu keserakahan, untuk mengejar keuntungan dan kenikmatan,
dengan jalan yang melanggar hukum dan adat kebiasaan kita. Para pemimpin yang
seharusnya menjadi contoh dan tauladan bagi kebaikan, justru banyak yang
mendemonstrasikan keburukan, pengingkaran dan kejahatan tanpa malu-malu lagi.
Sudah
saatnya itu semua harus dihentikan, harus ada perubahan menuju kembalinya
akhlak dan moral kita sebagai bangsa, yang dipelopori oleh para pemimpin. Maka
pada hari ini, saya mengajak semua kader Partai Hanura, yang telah bertekad
untuk menjadi calon pemimpin bangsa kedepan, untuk meneguhkan tekadnya itu.
Saya minta kita semua, tidak terkecuali untuk menghayati dan menyerap hakekat
perjuangan pahlawan, selanjutnya bersumpah di depan makam mereka secara
bersungguh-sungguh, dengan pernyataan : “Kami
Segenap kader Hanura, tak kan khianat, hidup dan mati untuk rakyat”.
Berbekal
sumpah itu, saya yakin saudara-saudara para kader Hanura, akan dituntun oleh
Yang Mahakuasa menuju jalan yang benar, menjadi contoh pemimpin masa depan yang
disegani, dan akan membawa bangsa ini berjaya kembali. Buktikan bahwa sebagai
kader hati nurani saudara-saudara melaksanakan lima prinsip perjuangan Partai yaitu: Ketaqwaan, Kebersamaan, Kemandirian, Kerakyatan dan Kesederhanaan, dimanapun
saudara-saudara bertugas dan berada. Selamat berjuang. Semoga Tuhan Yang
Mahakuasa selalu memberkati kita, Amin.
Jakarta,
21 Desember 2012.
* Disampaikan pada Acara Peringatan HUT Hanura ke-6
Hanura Maju....Hanura Jaya
BalasHapus