Dalam era globalisasi, suatu Negara tidak akan
mungkin mampu mengisolasi dirinya sendiri terhadap pengaruh dari luar negeri.
Pada jaman dahulu memang sempat ada sebutan Negara tirai bambu dan Negara tirai
besi. Saat ini, dengan kemajuan teknologi yang luar biasa, mengisyaratkan bahwa
kita tidak akan mungkin menghindar dari pengaruh-pengaruh Negara lain, termasuk
teman-teman di DPR RI. Tidak mungkin jika rekan-rekan di DPR memutuskan mengisolasikan
dirinya untuk tidak berhubungan dengan Negara-negara lain. Tidak mungkin jika
kita tidak belajar dari apa yang dimiliki oleh Negara-negara lain. Dengan
demikian adalah tidak mungkin jika kita melarang anggota DPR RI untuk
berpergian ke luar negeri.
Tidak mungkin melarang berarti diijinkan. Jika
diijinkan, jangan sampai kemudian ijin tersebut disalahgunakan dengan jalan-jalan
tidak karuan. Pokok permasalahannya adalah tinggal kita mengatur perijinan
tersebut agar dilakukan dengan sebaik-baiknya. Apa artinya? Kita kurang control.
Jadi ijin secara kolektif boleh, bahkan dirancang
betul-betul oleh rekan-rekan di DPR. Dan pada saat keluar negeri pun, harus ada
control yang baik, harus ada pertanggungjawaban yang baik, sehingga keluar
negeri itu tidak dengan mudah disalahgunakan untuk hal-hal yang tidak terkait
dengan misi yang diemban oleh para anggota DPR tersebut.
Marilah kita berpikir secara obyektif dan jangan
subyektif, dan jangan emosional. Jika semua fraksi mengatakan tidak boleh
keluar negeri, maka hal ini bukan merupakan solusi yang bijaksana. Bagaimana
jadinya DPR-RI jika tidak memiliki hubungan internasional, walaupun pada saat
ini teknologi memungkinkan menjalin komunikasi jarak jauh, namun terkadang
komunikasi langsung sangatlah perlu. Jadi kesimpulannya adalah masalah control kita
yang kurang.
Selanjutnya adalah masalah reward and punishment. Jika benar-benar kunjungan keluar negeri itu tidak dilaksanakan dengan baik atau hanya rekreasi dan jalan-jalan, maka berikanlah sanksi yang keras. Mereka akan takut, karena ini adalah uang rakyat dan misi rakyat yang disalahgunakan. Jika disalahgunakan berarti rakyat berhak menuntut apa sanksinya.
Untuk itu marilah kita berpikir dengan jernih untuk mencari pemecahan dari permasalahan dengan bijak yang tidak merugikan kepentingan bangsa kita.
Selanjutnya adalah masalah reward and punishment. Jika benar-benar kunjungan keluar negeri itu tidak dilaksanakan dengan baik atau hanya rekreasi dan jalan-jalan, maka berikanlah sanksi yang keras. Mereka akan takut, karena ini adalah uang rakyat dan misi rakyat yang disalahgunakan. Jika disalahgunakan berarti rakyat berhak menuntut apa sanksinya.
Untuk itu marilah kita berpikir dengan jernih untuk mencari pemecahan dari permasalahan dengan bijak yang tidak merugikan kepentingan bangsa kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar