"Phenomena “kutu loncat” di
Parpol ini adalah tabu dan memalukan. Karena pada masa lalu ini soal ideologi.
Tetapi saat ini kan agaknya berubah, terutama di era kebebasan
pascareformasi, di mana partai tak berbasis ideologi, tapi pragmatis,"
"Jadi, demi kekuasaan, untuk
kepentingan sesaat, kepentingan pribadi, bukan ideologi dan hati nurani. Hanya
karena alasan pragamatis, tujuan singkat, kepentingan pribadi. Ini adalah
sesuatu yang tidak baik. Dan kalau sudah ada yang terlanjur karena itu, jangan
lagi,"
"Kita terjebak lagi pada merombak-rombak
sistem. Janganlah kita terbiasa terburu-buru mencari jalan keluar, jadi hanya
ingin menjawab sesuatu karena ada kekecewaan. Ini tak benar dalam berdemokrasi
yang sesuai konstitusi,"
"Tetapi saya yakin
seyakin-yakinnya, berpolitik harus pakai moral, hati nurani, kendati
kenyataannya sering berhadapan dengan soal bahwa dalam politik, hanya
kepentingan yang abadi. Juga ada sikap halalkan segala cara. Tapi, semua itu
kan adagium yang tak mutlak,"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar