Hanura diminta atau tidak, berada pada posisi tidak terlibat di dalam reshuffle itu. Mengapa? Karena kita tetap konsisten tidak terlibat pada sistem yang dianut dalam membangun kabinet yang masih berorientas kepada tawar menawar posisi menteri kepada partai politik. Selama system yang digunakan hanya untuk mengutak-atik dan mengganti menteri, menurut pandangan kami, tidak akan ada perubahan yang signifikan yang berimbas langsung pada rakyat Indonesia. Sudah seyogyanya pemerintah mengadakan re-orientasi pembentukan kabinet dengan mengedepankan factor kinerja dan profesionalitas para pembantu Presiden yang betul-betul bekerja untuk kepentingan rakyat. Saat ini masih jelas terlihat dan sudah menjadi rahasia umum bahwa reshuffle kabinet digunakan untuk sebagai cara untuk meningkatkan pencitraan dan melanggengkan kekuasaan. Untuk itu, sudah saatnyalah pemerintah harus kembali ke jalur aslinya yaitu mengabdi dan melayani rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar