Wiranto Tentang Survei Capres 2014

Dari berbagai survei, Wiranto tidak masuk tiga besar menjadi capres pilihan rakyat. Tapi Ketua Umum Partai Hanura itu tetap saja dijagokan partainya untuk bertarung dalam Pilpres 2014. Misalnya saja survei yang di­lakukan Lingkaran Survei In­donesia (LSI) yang me­nem­patkan Megawati Soekarnoputri teratas. Kemudian disusul Pra­bo­wo Subianto dan Aburizal Bakrie.

Menanggapi hal itu, Wiranto tidak berkecil hati. Sebab, di sur­vei lain namanya masih muncul. Bekas Panglima TNI/Menhan itu malah menasihati lembaga survei agar menjalankan fungsinya se­bagaimana mestinya. Maksudnya supaya tetap dipercaya publik. ”Saya berharap lembaga survei tidak merangkap sebagai lem­baga konsultan,’’ kata Wiranto ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin. 
Berikut kutipan selengkapnya:

Apa yang salah dari survei itu?
Kita sering dikejutkan dengan hasil survei itu. Sebab, hasilnya sa­ngat berbeda dengan survei in­ternal yang dilakukan partai politik. Kita semua tahu bahwa dampak dari hasil survei yang dipublikasikan sangat luar biasa kepada publik. Tapi survei dilakukan secara pro­fesional.
Kalau sekarang kurang pro­fesional begitu ?
Kenyataannya banyak sekali lem­baga survei yang menguji po­pu­laritas tokoh politik maupun partai politik dengan hasil yang jauh berbeda satu dengan lainnya. Apabila hal ini terus berlangsung, ke­percayaan masyarakat ter­ha­dap survei semakin menurun.
Kalau lembaga survei ingin te­tap mendapatkan kepercayaan pub­lik, sebaiknya tidak me­rang­kap lembaga konsultan. Sebab kalau hal itu tetap dilakukan, ma­ka sudah dapat dipastikan ha­sil­nya menjadi bias. Sulit untuk di­katakan obyektif. Dengan pe­nalaran yang sederhana saja, kon­sultan merangkap melakukan survei, tentu memberikan skor yang tinggi terhadap obyek men­jadi tangung jawabnya.
Partai Hanura sudah menca­lonkan Anda ya?
Saat Rapat Kerja Nasional, seluruh Dewan Pengurus Daerah meminta saya untuk terus maju se­bagai calon presiden 2014. Me­reka merasa track record dan kua­litas kepemimpinan yang di­miliki saya telah sesuai dengan ke­butuhan obyektif akan ke­pe­mim­pinan yang diharapkan bangsa Indonesia di tahun 2014 yang diharapkan bijak, berani, dan berkhidmat untuk rakyat.
DPP Partai Hanura menilai dan memahami bahwa suara itu mur­ni semangat dari seluruh kader partai sebagai bagian dari se­ma­ngat mereka. Saya pribadi tidak pantas untuk menolaknya. De­ngan demikian Partai Hanura sudah memilki capres 2014.
Kapan pencalonan Anda di­deklarasikan?
Deklarasi hanya tinggal me­nunggu saat yang tepat. Saat ini kami sedang sibuk untuk melan­jut­kan konsolidasi partai sampai ting­kat yang paling bawah. Itu le­bih penting ketimbang deklarasi.
Apa tidak mau mengikuti lang­kah Partai Golkar yang telah mendeklarasikan Aburi­zal Bakrie sebagai capres?
Buat apa kami mengikuti langkah Partai Golkar dan Pak Ical. Lebih baik saya melakukan konsolidasi. Partai Golkar me­miliki kondisi internal yang ber­beda dengan Partai Hanura. Di sa­na banyak tokoh yang po­ten­sial, sehingga Partai Golkar me­miliki cara sendiri untuk memilih capres. Itu urusan Partai Golkar, ka­mi tak mencampurinya. Kalau Pak Ical telah menjadi calon de­finitif, saya mengucapkan sela­mat kepada Partai Golkar dan Pak Ical.
Apa Anda siap bertarung dalam Pilpres 2014?
Dari dulu saya sudah siap. Mu­dah-mudahan pada saatnya nanti orientasinya adalah adu kualitas, melalui pelaksanaan pemilu yang benar-benar jurdil. Dalam persaingan global yang semakin berat dan ketat ini semua bangsa di dunia berlomba-lomba ingin mensejahterakan rakyatnya.
Saat ini Indonesia sedang meng­hadapi banyak masalah, baik masalah ideologi, de­mok­tratisasi yang gagal, ketimpangan eko­nomi, kemananan, dan ba­nyak lagi masalah domestik lain­nya yang merupakan tantangan yang cukup bagi pemimpin ke depan nanti.
O ya, apa Hanura telah mem­­buat survei?
Oh ya. Partai kami memiliki banyak intelektual yang sangat memahami seluk beluk survei yang benar dan berkualitas. Kami telah melakukan survei dengan metode yang benar. Pemilihan sam­pel yang acak dan tersebar, kuisioner yang tidak meng­arah­kan dan valid. Tidak saya izinkan diintervensi kepentingan apapun. Kami ingin melihat hasil yang riil untuk kepentingan partai di kemudian hari.
Hasilnya?
Tidak etis kalau saya paparkan menyeluruh di sini sebelum mendapat persetujuan dari partai-partai lainnya. Yang jelas, Partai Ha­nura menempati urutan ketiga dengan skor 11,92 persen. Skor yang sangat jauh berbeda dengan apa yang dihasilkan oleh bebe­rapa lembaga survei yang telah mempublikasikan temuannya.
Dari hasil tersebut Partai Hanu­ra sudah sangat memahami po­sisi, dan apa yang kami lakukan ke depan. Itulah gunanya survei. Bu­kan untuk saling menekan dan saling menjatuhkan.
Bagaimana pertarungan Pemilu 2014?
Saya kira lebih seru dan lebih ke­tat. Partai-partai politik sudah semakin siap dan memahami karakter pemilih. Rakyat sudah partai apa yang akan dipilih. Ambang batas partai untuk tetap eksis juga sudah ditetapkan. Bagi Partai Hanura dengan Parlia­men­tary Threshold 3,5 persen rasanya tidak terlalu khawatir. Sebab, Pemilu 2009 kami lolos. Padahal, sebagai partai baru dalam waktu tiga tahun harus melakukan ber­bagai kegiatan sekaligus. Antara lain membentuk organisasi dari pu­sat sampai daerah, verifikasi dua kali, kampanye, menyeleksi ka­der dan kampanye merupakan kegiatan yang cukup melelahkan. Namun hasilnya cukup sepadan. Kami lolos, masuk 9 besar de­ngan perolehan suara sekitar 3,7 persen dari suara nasional.
Target Anda Pemilu 2014?
Tiap daerah pemilihan, kami punya satu perwakilan untuk DPR. Sedangkan untuk DPRD yang sekarang sudah berjumlah 900 orang lebih bisa berlipat lagi.
Hanura sedang gencar mela­kukan roadshow ya?
Benar sekali. Secara internal kami melakukan roadshow untuk melakukan pengecekkan kesiap­an organisasi dan para kadernya, juga untuk mempererat hubungan silaturahmi pengurus pusat dan daerah. Sedangkan secara ekster­nal, kami ingin lebih menge­nal­kan perjuangan Partai Hanura yang benar-benar hidup mati ber­sama rakyat.
Kenapa harus diperkenalkan lagi?
Banyak kalangan masyarakat yang belum memahami perjuang­an Partai Hanura yang sesung­guh­nya. Partai Hanura tidak se­kadar berburu jabatan, apakah le­gis­latif maupun eksekutif. Tu­juan yang lebih jauh lagi Partai Hanura adalah menyebarluaskan hati nurani yang merupakan sum­ber kebenaran dan kemuliaan untuk kembali dimiliki bangsa Indonesia, khususnya para pe­mim­pinnya yang saat ini sedang mengalami kemerosotan akhlak dan moral.
Dengan kembalinya hati nurani menjadi nakhoda kehidupan bangsa, niscaya segala penyakit akhlak dan moral seperti korupsi, kolusi, nepotisme, dan kejahatan lainnya yang mewabah dapat dicegah secara dini, dan akhirnya dapat dihentikan.
Apa roadshow ini juga untuk pencapresan Anda ?
Tak dapat dihindari para kader yang menginginkan ketua umum­nya maju sebagai capres terus mem­berikan dukungan di setiap daerah. Nah itu kan seperti kam­pa­nye walaupun sebenarnya be­lum masuk ke wilayah kampanye ka­rena terbatas internal partai.

Dimuat di harian Rakyat Merdeka 4 Juli 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar