My Country; Right or Wrong

Kutipan original dari kata-kata ini adalah "My country, right or wrong. If right to be kept right. If wrong to be set right." oleh Carl Shurz. Ini adalah negaraku; benar atau salah. Jika benar dipertahankan, jika salah koreksilah. Kalimat patriotik ini jelas tidak bisa ditafsirkan agar mencintai negara secara membabi buta, memakai kacamata kuda tanpa suatu pertimbangan yang matang.

Dari sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, kita sesungguhnya telah memiliki semboyan yang sangat identik dengan "My country; Right or Wrong". Bahkan semboyan ini lebih mudah dipahami dan lebih lengkap, yaitu TRI DHARMA yang dipopulerkan oleh pahlawan nasional kita Pangeran Sambernyowo/Mangkunegoro I. Pertama, "Melu Handarbeni" (merasa ikut memiliki negara). Kedua, "Wajib Hangrungkebi" (wajib membela negara). Ketiga, "Mulat Sariro Hangrasawani" (bersedia melakukan koreksi).

Dalam Tri Dharma yang ketiga, apabila negara berjalan dalam posisi yang salah, maka pembelaan kita bukan membiarkan kesalahan itu berlanjut. Melainkan harus ada keberanian untuk melakukan koreksi untuk dikembalikan ke jalan yang benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar