Menanggapi hal ini, Wiranto menilai pentingnya untuk mencari kebenaran tentang informasi yang dipublikasikan tersebut. “Kalau itu dianggap isu, dianggap tidak benar, tentu harus dicari kebenarannya. Sebab, suatu isu kalau tidak ada bantahan dianggap benar,” ia menjelaskan.
Menganggapi tingkat akurasi informasi di Wikileaks mengenai dirinya, Wiranto menjelaskan bahwa hal ini lebih utama kepada masalah antara pemerintah dan kedutaan Amerika, bukan pihak lainnya. “Biar pemerintah yang jawab. Ini kan menyangkut beberapa pejabat pemerintahan. Kalau kita, mau ngomong apa? Panggil yang beritakan. Wartawannya jelas. Benar nggak? Apa buktinya? Apa argumentasinya? Kan dimanapun ada satu prosedur. Ada aturan jurnalistik. Jadi ini semua bisa diselesaikan secara diplomatic, secara individual bisa juga” paparnya.
Wiranto juga menekankan bahwa pemerintah harus membantah dengan cara-cara yang rasional untuk memperjelas kesimpangsiuran informasi. “Pemerintah harus membantah atas pemberitaan yang mengambil sumber dari data Wikileaks tersebut. Namun, bantahan ini harus dilakukan secara masuk akal,” jelasnya.
Mengenai kemungkinan Presiden menyalahgunakan wewenang, Wiranto menjelaskan bahwa kewenangan berada di tangan Presiden dan tergantung bagaimana ia menggunakannya.”Presiden memiliki kewenangan untuk memerintahkan intelejen. Tentunya (kegiatan intelejen) tidak untuk kepentingan pribadi, tapi untuk kepentingan negara. Karena intelijen kita dilatih, dibiayai untuk masalah-masalah keamanan nasional. Walau musti diakui bahwa dalam prakteknya sudah menjadi hal yang biasa jika kegiatan intelejen sering dipakai untuk kepentingan politik,” beliau mengungkapkan.
Ketika ditanya tentang kemungkinan upaya konspirasi barat untuk mengguncang Indonesia, Wiranto menilai perlunya pengertian tentang perbedaan persepsi budaya barat dengan kita. “Mungkin yang baik untuk mereka belum tentu baik bagi kita. Yang lazim begi mereka belum tentu lazim bagi kita. Oleh karena itu menjadi kewajiban pemerintah untuk tetap menghadapi itu semua,” ucapnya.
Menanggapi tentang kebenaran informasi dari Wikileaks,Wiranto menambahkan bahwa hal ini patut disesalkan. “Kalau seandainya berita itu benar, menyedihkan ya! Mudah-mudahan tidak benar.”
(-bp21)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar