Saat ini 8 dari 9 partai politik di DPR, kecuali Hanura sedang sibuk mencari posisi koalisi atau oposisi. Dalam hal ini, Hanura semakin memantapkan diri untuk tetap konsisten “berkoalisi “ dengan rakyat. Sikap politik Partai Hanura tetap tidak berubah, yaitu berpolitik dengan pendekatan kebijakan.
Artinya, apapun kebijakan pemerintah yang berpihak kepada rakyat, Hanura akan mendukungnya. Sebaliknya, jika kebijakan pemerintah tidak berpihak bahkan cenderung merugikan rakyat, Hanura akan berada dibarisan paling depan untuk beroposisi atau menentangnya.
Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, menuturkan bahwa Hanura tidak akan latah untuk ikut arus dan terjebak pada politik dagang sapi atau politik transaksional. Mengapa demikian? Hanura yakin dan percaya bahwa jika itu dilakukan, maka Hanura akan kehilangan arah perjuangannya.
Konsekuensi yang sangat logis dari politik transaksi posisi cabinet partai politik yang ditawarkan pemerintah, maka ada kecenderungan ia akan kehilangan daya kritis, dan akhirnya berujung pada hilangnya kepercayaan rakyat pendukungnya. Bagi Hanura, kepercayaan rakyat adalah nilai yang mahal yang harus tetap dijaga keutuhannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar